TETESAN TINTA PERJUANGAN JADI PRESMA BEM UNTAMA PART III


Assalamu’allaikum.. Semua..

Sesuai dengan permintaan teman – teman, aku bakalan lajutin tulisan aku yang kemarin yang sempat tak pending lama, hehe.

Seperti biasa karena ini adalah tulisan lanjutan, jadi diharapkan untuk membaca tulisan sebelumnya, biar rada nyambung ceritanya.

Btw ga mudah memang menjadi presma, yang pasti ada tekanan.. tekanan tidak hanya dari satu sudut aja tapi dari semua sudut. Bayangin posisi aku waktu itu berada ditengah – tengah, diantara mahasiswa dan pimpinan rektorat kampus. Ketika mahasiswa maunya A dan rektorat maunya B saat itu aku harus berpikir keras untuk mengambil kebijakan / keputusan, dalam mengambil keputusan pun ga boleh sembarangan harus punya konsep, harus ditimbang dengan teknis prioritas.

Tidak hanya itu, latar belakang aku pun sebenarnya sangat minim dengan pengalam di dunia kepemimpinan karena basic aku sebenarnya bukan di organisasi melainkan di dunia olahraga, aku suka dan sering banget latihan dan ikut lomba futsal, sepak bola, dan basket. Meskipun memang disetiap pertandingan sering banget ditunjuk sebagai kapten klub. Itupun aku rasa sangat – sangat kurang dan jauh beda jika pengalaman aku di olahraga ku implementasikan ke dunia organisasi. Di organisasi kita harus mampu menyemangati diri sendiri, cepat tanggap, dan berani mengambil keputusan ketika ada sebuah pilihan yang membingungkan, dipaksa untuk mengatur waktu, apalagi aku dulu pas jadi presma udah kerja. Belum ngurusin kuliah, kerja, kegiatan di organisasi, apalagi aku dulu juga sambil bisnis. Waktu ngedekatin si doi ga ada anjayy..haha. Intinya aku dulu mahasiswa yang waktunya, tenaganya, materinya 10 kali lipat terkuras di bandingkan mahasiswa yang kerjaannya cuman kuliah doang. Makanya aku kadang rada heran mahasiswa yang kerjaannya cuman kuliah tapi ngeluhnya lebay banget setengah mati kalo cuman dikasih tugas, apalagi tugasnya cuman makalah.

By the way.. tentu selama di BEM ada beberapa kejadian yang begitu berkesan, yang pertama aksi demo (kalo mahasiswa di era aku mungkin tahu, demo apa..wkwk). dan yang kedua adalah kegiatan lomba UNTAMA CUP.

Aksi demo ini memang salah satu janji aku sebelum dilantik jadi presma. Maka demikian harus ditepati. Awal mulanya melalui surat permohonan yang aku kirim ke dinas terkait, untuk meminta keterangan terkait persoalaan yang sudah hitungan tahun belum jelas keberadaannya. Sempat diberikan keterangan via SMS, namun aku meminta balasan melalui surat resmi. Sembari menunggu balasan surat resmi, aku terus melakukan diskusi dengan teman – teman di internal BEM. Ke esokan harinya aku di panggil ke kantor Dinas tersebut, Mereka memberikan keterangan dengan terinci, keterangan mereka aku rekam dan aku catat. Selepasnya dari pertemuan itu. Malamnya aku mencoba kaji dan rangkum, hasil rangkuman itupun aku shara di sosial media.. tidak menyangka ternyata rangkuman disosial media itu viral sampe ribuan share, puluhan komen, dan ratusan like.. Wkwkwk.

Hari ini viral di sosmed, ke esokan harinya persoalaan itu masuk koran ternama di pangkalan bun. ANJING!. Sudah cukup kali ya aku cerita.. yang jelas akhir dari kejadian tersebut hasilnya ada lah kira – kira meskipun ga maksimal. Banyak pro kontra terhadap kejadian itu. Tapi setidaknya mulai tahun 2017 sampe sekarang sudah nda ada lagi bayaran  yang “kurang tersalurkan ke arah yang semestinya”.

Oke.... Lanjut ke kegiatan yang paling berkesan selanjutnya di part IV... piss!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAWAI KAMPUNG HALAMAN

SAYA DAN DI AWAL TAHUN 2019

MIN MENDAWAI A.2006