KRITIK = POSITIF
DOSEN VS
MAHASISWA
Sebelumnya sorry kalo tulisan kali ini agak bar –
bar, intinya ambil baiknya buang buruknya ya…Pissssss!!!
Baiklah saya mulai…………
Beberapa bulan kemudian setelah kejadian AKSI di
kampus (aksi ini nanti akan saya ceritakan di tulisan selanjutnya ya, kita
loncat dulu… hehehe).
Salah satu fakultas di Universitas Antakusuma
Pangkalan Bun (Anggap aja Fakultas Z) mengadakan event pertandingan futsal
antar mahasiswa, dengan etika baiknya panitia mengundang saya beserta menteri –
menteri saya untuk hadir.
Menjelang hari pembukaan, kami ber- ramai – ramai
menghadiri acara itu. Kami duduk manis di bangku yang sudah disediakan oleh
panita pelaksana, nyambi sapa menyapa, tidak lepas pula senyum canda tawa yang
kami berikan kepada mereka.. Assyyyaaaapppp…. Hahaha.
Acara dimulai, tiba saatnya sambutan – sambutan
hangat-panas-dingin-menggurak dari civitas akademika kampus.
Suasana ramai, tamu undangan diam dan mendengarkan
apa yang disampaikan. Tiba disambutan terakhir
(DEKAN FAKULTAS Z) kebetulan yang memberikan sambutan waktu itu bukan
Dekan, tapi dosen yang ditunjuk untuk mewakili Dekan Fakultas ( mau nyebut nama
orangnya dan fakultasnya, tapi takut diciduk..wkwkkw, yang jelas bukan FAKULTAS
TEKNIK DAN FAKULTAS PERTANIAN).
Isi sambutan itu selain memberikan apresiasi kepada
panitia pelaksana akan tetapi juga menyinggung/MENGKRITIK salah satu organisasi
tertinggi di kampus, kebetulan yang beliau kritik adalah saya beserta jajaran
(BEM UNIVERSITAS). Sedikit masih ingat betul apa yang disampaikan. “ Bikin
kegiatan atau event itu seperi ini, jangan seperti kegiatan AKSI kemaren”
Kurang lebih ucap beliau begitu.
Saya dan teman – teman terkejot. Sekelas makhluk
hidup yang punya predikat Starata 2 ko’ ngomongnya begitu yaa… Wkwkwkwk.
Untungnya itu cuman kegiatan skala lingkup Internal kampus, Bukan Se-
Kabupaten/ Se- Kalimantan/ se-Internasional.. Wkwkwk.
Coba tu sambutan diucapkan di acara skala besar,
tamu undangan ga cuman mahasiswa dan civitas akademika aja, apa ga gokil tu
sambutan begitu.. Malu – malu in anak didiknya sendiri. Bapak sebagai pendidik
dan kita sebagai terdidik, itu tu logikanya tu (kalo belum paham baca ulang.
Hehe)
Maaf ya pak, giliran saya yang kritik.. hehehe
Tapi yang jelas waktu itu saya hanya santai aja mendengar
begituan.. Genjeeeehhhhhhhhhhh..Hahahaha.. (Padahal mah panas betul.. Wkwkwk)
-
“Panasnya orang elegan itu dibalas dengan kinerja,
bukan dengan di tentang.. Karena sejatinya sang pengkritik tugas mengkritik.
tugas yang dikritik adalah menerima dan membuktikan…Paham?” ucap bapak.
Yaa.. saya selalu komunikasi dengan bapak setiap
kali ada hal – hal yang saya bingungkan untuk bertindak. Entah itu soal
kehidupan, pekerjaan, ataupun soal percintaan.. Assyyyaaaaapppp….Hahhahhaha…
-
Acara pembukaan selesai sampai dengan dimulainya
pertandingan… Kritikan dari dosen itu selalu terngiang – ngiang… Sesekali dalam
pikiran terbesit sang gebetan.. Anjaayyyy…
-
Alhamdulillah.. ketika itu acara teman – teman
fakultas berjalan lancar hingga akhir. Tapi kritikan dosen terhadap saya belum
berakhir dipikiran saya..
-
Sempat berpikir bahwa kritikan itu dibiarkan
tertanam di kepala saja, akan tetapi karena kritikan itu disampaikan pada saat
sambutan, saat dimana mahasiswa yang tergabung diberbagai ormawa kampus itu
berkumpul… Jadi saya mikir lagi jika ucapan yang disampaikan didepan umum
begitu dibiarkan.. Alhasil, saya dan teman – teman berniat untuk menjawab
kritikan itu dengan kinerja terbaik (Terlihat memang tindakan ini sifatnya
membalas) akan tetapi maksud tujuan sebenarnya adalah hanya ingin membersihkan
minsed negatif (orang – orang yang sudah terbius oleh ucapan dosen itu,. wkwk)
terhadap BEM UNIVERSITAS.
BEM Universitas pada saat itu hanya tinggal 10
anggota aja dari 16 anggota, sisanya hilang tak tau arah jalan pulang..
hehehe..
10 orang kita rapat di kampus, yang bisa hadir waktu
itu hanya 3 orang. Dari 3 orang ini lah ide muncul, apa yang harus dilakukan
untuk menjawab kritikan si dosen terbaik dikampus itu.
Hampir 5 jam berpikir, muncul lah ide…. Yaitu UNTAMA CUP
Untama Cup ini 3 kali ganti nama sebelum ditetapkan,
Yang pertama PORSENI (PEKAN OLAHRAGA DAN SENI)
Yang kedua PRESMA CUP (PRESIDEN MAHASISWA
CUP)
Yang ketiga UNTAMA CUP (UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
CUP)
Untama Cup lahir atas dasar pembuktian, aspirasi,
dan dukungan dari kawan – kawan mahasiswa, tentunya dukungan dari yang terlibat
sebagai panitia penyelenggara waktu itu.
Alhamdulillah, Untama Cup termasuk kegiatan
terbesar dikampus karena Skala lingkup Besar, dari berbagai macam sekolah
menengah yang ada di kabupaten kotawaringin barat ikut berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut.
Perjuangan untuk menyelenggarakan tidak mudah, sebenarnya
kegiatan itu tidak disetujui pimpinan kampus karena memakan dana terlalu besar(alasan
beliau tidak menyetujui). Akan tetapi karena semangat teman-teman panitia yang
begitu menggelora.. syukur Alhamdulillah.. kegiatan terlaksana dan selesai
sampai akhir.
Kegiatan ini pula lah yang saya rasa terakhir
kalinya dihadiri seluruh civitas akademika kampus, dari mulai pengurus struktural
Yayasan sampai dengan pengurus struktural Rektorat turut hadir diacara pembukaan
(Satu yang ga keliatan, Dosen yang mengkritik saya dan teman-teman BEM,
padahal mah beliau diundang khusus, Surat undangannya bagus - bersih sendiri, isi suratnya pun sangat hati-hati menulisnya, SAYANG GA HADIR padahal surta undangan itu ga lewat sosmed, tak antar sampe ketangan beliau).
Mau tak selesaikan ceritanya… tapi sayang kalo
dipotong sampai disini. Hehehe
Lanjut sedikit cerita yaa….
Setelah saya selesai menjabat di BEM UNIVERSITAS.
Ternyata saat ini beliau naik pangkat mejadi DEKAN.. Alhamdulillah, ga salah
dah saya bilang dosen terbaik waktu itu… dan saking terbaiknya, baru menjabat
sebagai DEKAN, beliau mengijinkan dan mendukung penuh kegiatan/perlombaan keren
yang ada di kampus.. #MOBILE-LEGEND CUP. Pissssss!!!!!
-
-
Dari cerita di atas bisa kita ambil kesimpulan
bahwa, kritikan itu bisa menjadi hal positif ketika hati kita bersih dan
lapang.
Konsep damai dalam diri adalah ketika hati kita
bersih dan lapang maka akan muncul sifat menerima dengan menerima kehidupan di
diri kita akan damai.
Kedamaian dalam diri akan memberikan energi positif.
-
Pikiran jadi positif, tindakan jadi positif, dan
ucapan juga menjadi positif maka akan hadir hasil – hasil yang positif. Terima
Kasih…………
-
Jikalau ada salah – salah ucap. Mohon dimaafkan.
Wassalam…..
Komentar
Posting Komentar