Continue


Woy... Sidaaaaaaa....... 

Hehehe....

Isi blog kali ini lanjutan dari blog aku yang kemaren, yang judulnya “Tetesan Tinta Perjuangan Jadi Presma BEM Untama”.  Untuk blog lanjutan ini bahasa aku agak sedikit beda ya, karena kemaren ada beberapa teman yang mengkritik dan ngasih saran tentang bahasa yang aku tulis di blog ini...hehehe, terima kasih yang udah mau ngritik dan ngasih saran.  

Yang belum baca cerita aku sebelumnya, baca dulu biar nyambung cerita.

Oke baiklah kita masuk kepembahasan inti dari sebuah kisah-kasih cinta dengan si dia... Eh,. Maaf, kepembahasan inti saja maksudnya.. Hhaahaa.

Jadi setelah aku terima tawaran itu , aku mulai bergegas untuk mempersiapkan semua pesyaratan untuk mendaftar menjadi calon Presma. 

Waktu ke waktu, hari ke hari aku terus mengikuti dan melaksanakan aturan – aturan yang di tetapkan KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa). Dannnnnnn.... tibalah saatnya hari dimana pemungutan dan perhitungan suara dilakukan, Alhamdulillah.. aku dinyatakan menang dalam perhitungan suara.

Singkat cerita akhirnya aku dilantik, tanda dimana aku SAH jadi istri si dia.. eh bukan.haha.. SAH menjadi presma orang nomor 1 ditingkat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.

Jujur, waktu itu aku kali pertama menjadi orang yang memimpin ratusan orang. Bayangin jadi presma itu ngurusin orang (orang yang diurus belum tentu ngurusin kita), menampung aspirasi dan harus berusaha menciptakan aspirasinya, GA MUDAH BRAY!. Ngurusin ade aku satu aja susah, apalagi ngurusin ratusan mahasiswa ( BERAT SAYANGGG.. T_T )..hahaha.

Tapi aku ngerti dan paham serta aku percaya, bahwa Allah itu ga bakalan ngasih sesuatu hal di atas kemampuan makhluknya, nah artinya Allah yakin dan percaya kalo aku pantas dan bakalan bisa ngejalaninnya. Asekkk... gaya dulu sedulurrrrrr... Wkwkwkwk..

Satu bulan berlalu, dua bulan berlalu, makin kesini, makin luar biasa tekanan – tekanan yang aku terima, karena banyak kritikan dan aspirasi – aspirasi yang aku terima ketika itu, akibatnya aku sempat berpikir pengen mundur aja bahkan pengen berhenti aja kuliah terus kaburrrr... Wkwkwkwk...

Tapi disisi lain aku mikir, aku ada sahabat di BEM, serasa ga tega aja kalo ninggalin mereka, lagian pada saat dilantik aku udah bersumpah atas nama Allah. Itu sudah janji dan kewajiban serta tanggung jawab yang harus aku selesaikan. So, aku ga jadi mundur.. tetap bertahan untuk MENJADI PRIBADI YANG BERGUNA UNTUK ORANG BANYAK.

Banyak pro dan kontra ketika aku ngambil sebuah keputusan. Pikir aku “ itulah bumbu dari sebuah demokrasi kampus” .. hehehehe

Semenjak aku jadi presma Bem Untama  ada beberapa kegiatan yang aku dan teman – teman lakuin, Cumannnnn ada dua kegiatan yang paling berkesan menurut aku. Dua kegiatan itu ialah....... 

Uppsss,, nanti aja ngelanjutin nya. Skip dulu.. otak udah mulai buntu... Wkwkwk.


(Terima kasih yang udah buka, ngeliat dan baca blog , komen & share kalo ada waktu.. kalo ga ada sih gpp) Ohiya.. Kalo mau kritik dari bahasa tulisan aku silahkan. Biar blog ini makin kece kedepan.

To Be Continue....
See you......

  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAWAI KAMPUNG HALAMAN

Gambar
( Sumbe r : Google 'Foto sungai arut Mendawai Pangkalan Bun) Mendawai, Selain sebagai nama daerah, juga menjadi nama salah satu suku asli Pangkalan Bun, Banyak hal perlu digali dari keberadaan  orang Mendawai. Keberadaan mereka harus dicatat dalam tinta sejarah Kabupaten Kotawaringin Barat. Karena itulah saya membuat tulisan ini. Bukan untuk membahas tentang Mendawai secara administratif. Melainkan secara historis. Coba tanyakan kepada orang mendawai, suku apa mereka? Dayak atau melayu? Sebagian besar orang mendawai bingung akan identitas mereka. sering mereka salah kaprah ketika mendefinisikan adat dan budayanya. Menelurusi asal muasal orang mendawai bukan hal mudah. sebab tidak terdapat dokumen atau catatan sejarah yang mengulas secara rinci dan akurat. Tapi, meski secara samar, 'akar identitas' itu masih dapat dikonstruksi melalui beberapa hal yang digunakan sebagai acuan pengklasifikasian suatu suku, yaitu melalui bahasa, budaya, perilaku, keturuna...
Baca selengkapnya

SAYA DAN DI AWAL TAHUN 2019

SAYA DAN DI AWAL TAHUN 2019 Assalamualaikum Wr. Wb.. Tulisan ini adalah tulisan sedikit cerita saya di awal tahun 2019. Di awal tahun 2019 (Januari – April) saya punya 3 target utama yang harus terselesaikan. Yang pertama pekerjaan saya, yang kedua film, dan yang ketiga adalah SKRIPSI saya!. Alhamdulillah dalam waktu kurang lebih 4 bulan, 3 target itu selesai dengan agak tidak-tidak buruk amat.. Wkwkwk. Sumpah tahun 2019 ini saya di sambut dengan perlakuan sadis, yang mengerikan saya juga bagian dari pemuda yang harus repot ngurusin PILPRES dan PILKADA 2019. Aakkhhh… kepala mau pecah sumpah. Belum lagi teman – teman di sekeliling ngajukan ini, minta itu, ngajak ketemu, diskusi, nongkrong, belum lagi kehabisan bensin dijalan, ada yang ngajakin main film baru. duh… sumpah dah badan kurus makin kurus pokoknya. W kwk.... Tapi Alhamdulillah, semua yang saya alami, dilalui dengan tidak sempurna..hehe Melalui tulisan blog saya ini, saya mohon maaf kepada teman – t...
Baca selengkapnya

Untuk Mahasiswa Universitas Antakusuma

Gambar
Mahasiswa!, dimana anda kini berada ? apakah pergerakan kita bisa dibeli dengan uang makan sehari makan itu saja ? apalagi yang tidak membuat gerakan mahasiswa untuk bergerak ? sudahkah kalian kehilangan nyali dan harga diri ? kutanya pada kalian : apa yang mengancam kalian selama ini ? ku yakin ada ketakutan dan trauma yang mengayungi kehidupan kalian. ketakutan atas perkara PENGANGGURAN, sekaligus trauma oleh PENINDASAN. telah lama kampus kita ditusuk untuk kepentingan komersial, tiap semester kalian di buru oleh pembayaran uang kuliah yang tak jelas, tiap hari kalian diguncang oleh petuah dosen agar kuliah dalam waktu singkat, tugas yang menyiksa, pemamaparan materi dari dosen yang sulit untuk dipahami, soal ujian akhir semester tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan. Tiap ngobrol kalian mengeluh tentang hal itu. Buku, ceramah dan kegiatan akademik tak mampu mengangkat nyali kita. Semua tahu pada akhirnya kita hanya menjadi barisan sarjana yang mengabdikan penindasan. k...
Baca selengkapnya